Pada masa ketika kekalutan tengah berada di puncaknya, Fatimah teringat pada sepenggal kalimat rahasia ayahnya. Pada detik-detik kematian Rasulullah…di tengah isak tangis Fatimah…Rasulullah membisikkan sesuatu pada Fatimah, yang dengan itu telah berhasil membuat Fatimah tersenyum. Senyum yang tak bisa terbaca. Pesan Rasulullah itu sangatlah rahasia, dia hanya bisa terkatakan nanti setelah Rasulullah wafat atau saat Fatimah seperti sekarang ini…terbujur di pembaringan. Ya, Rasulullah berkata, “Sepeninggalku, …diantara bait-ku (keluargaku), engkaulah yang pertama-tama akan menyusulku…”
Kini, Fatimah telah menunggu masa itu. Ia telah sedemikian rindu dengan ayahanda pujaan hatinya. Setelah menatap mata suaminya, dan menggenggam erat tangannya…seakan ingin berkata, “kutunggu dirimu nanti di surga…bersama ayah…”, Fatimah Az-Zahro menghembuskan nafasnya yang terakhir.
dia lah Fatimah, wanita teladan sepanjang masa, dan jika bukan Ali bin Abi thalib yang menjadi pendampingnya.. maka tak ada lagi yang sepadan dengan Fatimah az-zahraa.
subhanallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar