kadang untuk membuat orang lain menyukai kita, kita melakukan hal-hal yang sebenarnya bukan diri kita.
saya pernah membaca komik tapi saya lupa judulnya(hehehe.. manusia kan gitu), tentang anak remaja yang selalu menjadi orang lain. begini ceritanya..
setiap pagi, dia akan tersenyum kepada teman” nyaa..(low senyum” ndiri ya gilaa..iya kyag saya ni). lalu ada pa yang salah ma anak ni? bukannya qt umat islam di anjurkan untuk tersenyum,, karena senyum itu ibadah. gtu. ok, lanjutin iya critanya.
tapi, setiap ia masuk kelas, ia slalu di minta bantuan ma temennya, yg ngerjaen inilah, itulah, bersih” kelas, padahal bukan jadwalnya dy. tapi dia slalu bilang, “ia”.
knp?kan gk ada salahnya bantu temen, tapi kan dia malah jadi di manfaatin ma temen-temennya. akhirnya kesiksa sendiri kan low jadi orang laen. iya begitulah, kadang jadi diri sendiri walau harus di jauhi orang laen. qt kan gak bisa jadi orang laen, yang seharusnya qt suka bermaen bola, tapi karena lingkungan qt gk suka, jadi harus pura” gk suka bola juga. waduh, susah low gtu.
tapi , knp qt gk nyoba buat jadi diri qt sendiri tapi yang selalu jadi lebih baek dan baek lagi. oia, ada kata” bagus ni..
“Ketika qt di lahirkan di dunia ni, semua pada tertawa bahagia, dan kita menangis
tapi, berusahalah jika qt meninggalkan dunia ni, qt yang tersenyum dan mereka yang menangisi kepergian qt” , cerita nya mati dalam keadaan khusnul khatimah ..
amin. amin.
ni ada artikel bagus, smg bisa jadi smgad.
Menjadi melati-lah, meski tampak tak bermakna.
Sebab ia ‘kan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan.
Sebab ia begitu putih, seolah tanpa cacat. Sebab ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya. Sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah. Sebab ia tak pernah iri melihat mawar yang merekah segar.
Sebab ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi. Sebab ia tak pernah rendah diri pada anggrek yang anggun. Sebab ia tak pernah dengki pada tulip yang berwarna-warni. Sebab ia tak gentar layu
karena pahami hakikat hidupnya.
Sebab ia ‘kan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan.
Sebab ia begitu putih, seolah tanpa cacat. Sebab ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya. Sebab ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah. Sebab ia tak pernah iri melihat mawar yang merekah segar.
Sebab ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi. Sebab ia tak pernah rendah diri pada anggrek yang anggun. Sebab ia tak pernah dengki pada tulip yang berwarna-warni. Sebab ia tak gentar layu
karena pahami hakikat hidupnya.
ni tagnya : http://micreative0220.blogspot.com/2009_01_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar